Pernahkah Anda menonton salah satu mahakarya Christopher Nolan berjudul Inception?
Bagaimana seorang Cobb(Leonardo DiCaprio) memasuki alam sadar orang lain untuk membentuk, mungkin memasukkan--melakukan inject-- kesadaran kepada korban. Namun naas, kadang seperti kata orang bahwa suatu kemampuan/kekuatan cenderung berujung petaka.
Inception yang dilakukan oleh Cobb kepada istrinya Mal berakhir dengan bunuh dirinya istri Cobb. Mal menganggap bahwa realita adalah mimpi, sedangkan apa yang mereka bangun di dalam alam mimpi adalah kenyataan.
Membicarakan Inception, menonton film ini memang membutuhkan konsentrasi penuh. Seorang Nolan yang menggarap film ini memang bukan orang sembarangan, hampir seluruh filmnya adalah masterpiece. Sebut saja Trilogy Batman, Interstellar, Dunkirk, Insomnia dan beberapa judul lain, seluruhnya adalah film dengan kesuksesan dan selalu memiliki awards.
Darimana kemampuan seorang Nolan dengan begitu lihai menggiring penonton mengikuti alur ceritanya yang selalu memiliki twist dan membuat penikmatnya geleng-geleng kepala?
Dari Inception kita belajar, bahwa apa yang menjadi persepsi manusia bisa diatur, ditanamkan dan dikontrol. Begitu banyak kita melihat fenomena sosial sekarang bahwa kecenderungan berpikir manusia didasari dan dipengaruhi orang lain. Anda bisa merasakan dan menyadarinya sendiri darimana pemikiran Anda sendiri terbentuk.
Sebut saja ketika seseorang dengan begitu senangnya akan game, kesehariannya akan dipenuhi dengan pembahasan selingkaran dengan apa yang diminatinya. Bahwa kemudian jika dia berbicara tentang sejarah, suatu tempat, dan berbagai hal lain bisa saja didapatinya dari sebuah game. Mungkin bisa Anda duga kemudian dia pernah bermain Prince of Persia, Vietnam, Medal of Honor dan beberapa judul game lain ketika dia yang terlihat biasa saja dan tidak terlalu akrab dengan buku bisa berbicara tentang sejarah.
Contoh lain ketika Anda mendengar teman perempuan Anda di sekolah, perkuliahan atau di keseharian Anda begitu mengetahui dan mengenali artis k-pop dan k-drama. Boleh dikatakan bahwa mereka pasti begitu terobsesi dengannya sehingga dalam sosial medianya pun isinya adalah info tentang ke-Korea-an.
Sekarang segala sesuatu bisa diperoleh dengan mudah karena teknologi, Anda hanya perlu menyalakan smartphone, menuliskan beberapa kata kunci kemudian beribu-ribu informasi terpampang di depan Anda. Namun entah disadari atau tidak, informasi--apapun bentuknya-- pasti memiliki kepentingan di sebaliknya.
Kadang Anda dapati informasi satu dan yang lainnya bisa bertentangan, tergantung siapa yang menuliskan atau siapa yang menginginkan tulisan tersebut. Maka apapun yang Anda dapatkan kemudian akan menjadi dasar pemikiran di alam bawah sadar Anda. Bahwa apapun kemudian yang Anda lakukan dan ucapkan akan bergantung kepada persepsi yang sudah tertanam dari informasi yang Anda dapatkan.
Seperti psikoanalisis yang dikemukakan oleh Freud, bahwa sebuah informasi berisi motivasi, sebuah tujuan. Sama dengan perkawinan, suatu pasangan sadar akan kebutuhan bersama mereka meskipun tidak terlalu saling mengerti tujuan masing-masing sehingga terkadang tidak menyadari apa arti dari menyatu. Kadang persepsinya dipengaruhi oleh si lelaki, kadang dipengaruhi oleh si perempuan.
Lalu, sudahkah Anda sadari tujuan dari penyuplai informasi ke dalam kesadaran dan kehidupan Anda?