Satu kegiatan yg saya tidak pernah bosan melakukannya dari kecil setiap harinya : melihat langit malam. Pernah beberapa kali bahkan saya rela ke tempat yg jauh dari peradaban—sangat lebay sekali, tapi memang lumayan jauh, mungkin sekitar 70-80 km dari tempat tinggal saya hanya untuk menyaksikan langit malam yg bersih. Memangnya dapat apa melihat langit? Bukan apa-apa, mungkin kadang bisa foto Milky Way, bisa dapat ketenangan, tempat membaca baru, tempat berpikir.
Ya, suka saja. Apa lagi alasannya?
Seperti sekarang, untuk apa saya menulis? Ya karena suka saja, apa lagi? Karena saya butuh pengingat untuk beberapa momen di hidup saya—jika saya berumur panjang.
Banyak hal bisa kita sukai, mulai dari yg kecil hingga yg detail. Saya teringat sebuah buku dari Muhammad Baqir berjudul Falsafatuna, Baqir memberi kritikan terhadap filsafat empirisme, materialisme dialektis dan madzhab-madzhab pemikiran sekuler yg mendominasi dunia saat ini. Saya senang dengan isinya yg mempunyai flow membahas sumber-sumber pokok pengetahuan dari filsafat Plato hingga Marxisme, pandangan terhadap nilai-nilai pengetahuan dari filsuf-filsuf Yunani hingga Kant, John Locke hingga Freud. Buku ini mengkritik beberapa kesesatan filsuf berdasarkan tradisi filsafat Islam, Baqir juga mengkritik klaim filsuf-filsuf kontemporer yg mengatakan bahwa teologi membekukan prinsip-prinsip saintifis. Dilanjutkan dengan teori asal-usul eksistensi, hingga pembahasan yg paling menantang yaitu hubungan antara materi dan Tuhan berdasarkan tinjauan secara fisikalis dan filosofis dengan menanggapi kaum eksperimentalis. Falsafatuna adalah buku yg sangat berpengaruh bagi kaum intelektual Timur namun masih kesulitan diterjemahkan oleh para pemikir Barat secara tepat.
Kenapa tulisan ini malah seperti resensi? Yah, bisa dibilang saya sangat menyukai beberapa hal tersebut dengan sangat gila—seperti saya menyukaimu.
Apa yg kamu sukai? Mungkin kamu mau berbincang denganku?
ADS HERE !!!